Apa sih mimpi aku? Aku merasa bahwa aku masih
seperti anak kecil yang di tanya cita-cita, selalu berubah seiring dengan
waktu. Nah, demikian halnya mimpi-mimpi aku. Sewaktu SMA mimpi aku adalah bisa
kuliah di jurusan psikologi, UGM atau
jurusan kesehatan masyarakat UNAIR atau farmasi Unair lalu aku juga
bermimpi jadi penulis buku nonfiksi
remaja dan bermanfaat bagi orang banyak lewat buku aku. Tetapi jalan tak
semulus yang aku kira. Banyak hal yang harus aku lalui untuk bisa mencapai
impian pertama yaitu kuliah. Tetapi Allah
berkehendak lain sebagai orang berlatar belakang sains saat SMA aku malah
mengambil SNMPTN dengan jurusan social. Saat itu aku memilih Manajemen dan
Ekonomi Islam di Universitas Brawijaya, Malang. Aku tidak serta merta
memperoleh kesempatan kuliah selepas SMA, jadi aku mengambil kursus dan bekerja
di salah satu perusahaan distributor di kota Ponorogo.
Aku sadar bahwa aku sudah 2 tahun tak mengenyam
pendidikan layaknya anak SMA yang baru lulus lalu ikut tes SNMPTN. Aku pun
mengambil jurusan social karena menurutku aku bisa lebih ringan dalam belajar
karena tak ada hitungan kimia atau fisika. Oke Fix aku ambil Manajemen karena
menurutku peluang kerjaku lebih besar selanjutnya Ekonomi Islam adalah jurusan
yang baru di buka di Universitas Brawijaya, pikirku waktu itu
serendah-rendahnya nilai SNMPTN aku masak aku ga diterima di jurusan baru. Bahkan
aku sudah resign dari tempat kerjaku sebelum aku dapat pengumuman SNMPTN. Hmm high
risk banget kan??? Gimna kalau aku ga diterima di SNMPTN aku kerja dimana coba….
Allah pun berkehendak lain aku diterima di MANAJEMEN, UNIVERSITAS BRAWIJAYA
saat itu.
Kembali lagi soal mimpi.
Selama kuliah aku ternyata lebih aktif dibidang
ekonomi Islam daripada manajemen. Orang-orang bilang aku salah jurusan. Hmm..
mungkin. Beberapa diantara tema-temnku yang juga punya impian mencanangkan
impiannya untuk bisa lanut S2 di luar negeri, ada yang mau jadi pengusaha, da
yang mau kerja di OJK ada yang mau kerja di Bi ada yang mau jadi dosen bahkan
ada yang akan melanjutkan bisnis keluarga. Lah aku???
Aku selalu berfikir keras tentang mimpiku. Bahkan
aku jadi iri kala orang lain dengan mudah menyebutkan mimpinya. Bahkan untuk
bermimpi saja aku perlu berfikir keras. Bagiku mimpi adalah suatu tujuan yang
tertutup kabut. Meskipun ada yang bilang kita harus bermimpi setinggi langit
tapi Ibukku selalu mengingat untuk tidak terlalu tinggi dalam bermimpi. Mungkin
karena Ibu merasa bahwa kita bukan orang yang berada bahkan untuk makan pun
susah. Sedangkan aku adalah orang yang tercekoki motivasi tentang the power of
the dream sehingga aku harus berani bermimpi. Ya.. jadi aku putuskan untuk
menulis beberapa impianku… dalam beberapa mimpi ini mungkin saja ada yang
nyontek dari impian teman atau mungkin saja kebetulan sama (hahahha) berikut
adalah 10 impian teratas aku yang sederhana, simple dan tentu saja rasanya
cukup terjal untuk aku raih tapi aku selalu berupaya meraihnya meski rasa malas
seringkali mengalahkan niatku.
- Dosen
- Peneliti Bank Indonesia
- Bekerja di OJK
- Penulis Best Seller
- Istri sholehah, punya keluarga kecil, hidup bahagia, saling menyayangi, saling menghargai, membesarkan anak-anak hebat
- Bisniswomen
- Menteri perekonomian
- Menteri Keuangan (terinspirasi dari Ibu Sri Mulyani, berharap bisa seperti beliau bahkan lebih baik lagi. Amin)
- Motivator
- Punya perpustakaan dan bisa menyekolahkan anak kurang mampu
Comments
Post a Comment
Tulis Komentar disini