Skip to main content

JALAN PANJANG PCPM BANK INDONESIA 32, I HAVE KEPT MY BODY (PART 4)

Kisah sebelumnya tes Psikologi tertulis, LGD dan Interview Psikolog bisa dibaca di PCPM 32 BI 2016, Ketika Tangan Allah Berbicara (Part 3)

Kawan, sesampainya di kost setelah tes Psikologi tertulis, LGD dan interview psikologi minggu lalu baru sadar ternyata flashdisk aku ketinggalan di kost Rinda. Rasanya garing banget ga ada HP, di laptop ga ada film (Film aku di Flahs disk yang ketinggalan di tempat rinda) udah gitu di kost aku pulangnya pada malem-malem semua, bener2 bener garing you know-lah rasanya gimana. Tapi ada manfaatnya kawan, aku bisa menghabiskan stock buku yang ada hehee.

Selama sabtu-rabu aku ga pegang HP kawan. Barulah hari selasa aku ada ide untuk cari penyebab kematian HP aku melalui internet kantor.  Sesampainya di kost aku mencoba menghidupkan HP seperti yang tertera langkah-langkahnya di website, dan aku gagal. Lalu hari rabu menjelang sholat isya aku coba lagi memencet tompol power dan volume bersamaan lalu memilih menu yang ada tulisannya Emmc seketika HPku mati dan seperti berproses entah apa itu. tak sampai 30 menit HP aku bisa nyala lagi kawan. Alhamdulillah masih rejeki.

6 hari setelah HP aku bisa nyala adalah hari dimana pengumuman seleksi tahap 3. Kali ini, 25 Oktober 2016 pengumumannya 15 menit lebih lambat, sekitar 21.15 barulah muncul pengumuman bahwa aku dinyatakan lolos ke tahap berikutnya yaitu Medical Check Up dan Psikiatri Test. Jarak pengumuman dan tes kesehatan sangat dekat jadi ga ada kesempatan buat ngutak ngatik tubuh begitu banyak. Untung aja aku udah selesai minum obat maag. Aku ga khawatir sama BMI (body Mass Index) aku karena menurutku udah ideal, Nah yang dalem-dalem nih kayak kolestro, asam urat, dan lain lain yang memerlukan tes darah dan urine aku ga yakin. Ditambah lagi gigiku ada yang bolong, komplit sudah kekhawatiran aku. Treatment yang aku lakuin adalah jalan kaki aja sih selama 3 hari itu 30 menit perhari, biasanya juga jalan sih cuman 15 menitan per hari ini aku tambahin lagi 2 kali lipat hehe. Selain itu juga mengkonsumsi sayur dan minum susu. Tapi aku semat khilaf kawan, hari kamis tepat sehari setelah pengumuman lolos aku makan bebek goreng gurih yang mantap surantap hiks.. habis makan enak lezat ke inget mau tes langsung istigfar, semoga ga nambah kolestrol tapi nambah minerla dalam tubuh hehhe. Oh iya, selama selang waktu yang tersisa aku ga melakukan cek darah, urine atau tambal gigi sebelumnya, alasanya adalah alasan ekonomi, duit aku nipis, apalagi tanggunganku banyak ga cuman nanggung diri sendiri maklumlah tulang punggung keluarga hehhe. Jadi aku puttuskan untuk berusaha sebisa aku.

Menurutku sengaja kali ya panitianya bikin kayak gini 3 hari setelah pengumuman langsung cek kesehatan aisshhh..... Sabtu 29 Oktober 2016 pukul 07.00 WIB aku harus sudah berada di Klinik Pramita, Jl. Adityawarman 73-75, Surabaya. Jadi, sepulang kerja aku naik kereta Malang-Surabaya pukul 20.00 dan perkiraan sampai di surabaya Gubeng pukul 22.30. tapi Allah berkata lain, kereta aku telat sekitar 30 menit. Jadi sampe di stasiun Gubeng pukul 23.00 WIB. Mana aku sendiri lagi, sebenarnya agak takut juga sih.

Oh iya, sebelum aku berangkat ke surabaya hari kamisnya aku udah ngabari Rinda untuk nginep dikostnya semalam dan dia mengiyakan. Tapi karena malam dia juga ga berani jemput aku di stasiun Gubeng. Dia menyarankan untuk naik taksi atau ojek saja. Akhirnya aku pake Gojek. Alhamdulillah sampai dengan selamat walaupun sopir gojeknya gak ngerti daerah kost Rinda, setelah tanya sama penjual nasi goreng alhamdulillah sampai. Padahal aku udah horor banget kawan,,, gimana nggak malam-malam cewek sendiri ga  tahu daerah surabaya lagi, kalo aku diculik gimana coba?? (emang ada yang mau nyulik gitu hihihihi...) sambil dibonceng driver Gojek dzikir tok wes semoga selamat.
Oh iya, aku di jemput Rinda di gang kost depan deket masjid karena aku hanya tau arah ke gangnya aja. Setelah dijemput Rinda ternyata ada kawannya yang mau anterin rinda jemput aku di stasiun, (uuhhh so sweeet...). namanya Ridan dan Arifin mereka adalah temen sekelas rinda di S2 Ekonomi Islam Unair, yang Ridan adalah anak FoSSEI pernah kenal juga waktu aku menjabat di BPH FoSSEI Jatim. Hmm.. persaudaraan anak-anak FoSSEI emang bener-bener dahsyat dah pokoknya. Meskipun waktu mereka ngluarin motor aku udah sampe di kostnya Rinda. Heheh... gapapa, Terima Kasih niat baiknya, semoga dibalas Allah kelak.

Tiba saatnya tes kesehatan di klinik Pramita. Aku nggak tahu dimana itu. Rinda harus kuliah tambahan sabtu itu makanya ga bisa nganterin. Aku berencana naik Gojek, sebelumnya kau juga udah top up Go Pay biar dapat potongan 25%, lumayan kan. Ternyata Allah berkehendak lain kawan, aku sudah mencari alamat Pramita di side destinationnya Gojek tapi yang muncul adalah, Klinik Pramita koma kecamatannya, Jemur wono sari apa ya. Rinda ga apal surabaya juga. Alamaakk... sudah hampir jam 6, aturan 3 menit sebelum jam 7 aku sudah harus sampai di Klinik Pramita. Akhirnya kita tanya Bapak-bapak yang sedang memarkir angkot di dalam gang. Di dalam angkot Bapak itu penuh dengan sayur-sayuran, Ya, Bapak itu mau mengantarkan sayur ke supermarket, entah supermarket mana. Bapak itu menjelaskan letak klinik Pramita itu di jalan Mayjend Sungkono katanya itu juga daerah Jemur Wonosari dan aku semakin bingung. Karena waktu semakin mepet aku takut terlambat aku akhirnya menerima tawaran Bapak itu untuk naik angkot sayur miliknya dan akan diturunkan ke jalan setelah bertemu temannya yang juga narik angkot G.

Bayangin deh aku duduk dibangku belakang angkot menghadap kebelakang dimana didepanku berrak-rak sayuran segar. Aku berasa syuting FTV yang membawa sayur dari kampung menuju ke kota (hahhaha lebay). Sebenarnya aku deg-deg an kawan... aku akan diturunkan dimana? Aku harus kemana? Lagi-lagi aku hanya dzikir dan berdoa semoga aku benarr-benar sampai tujuan. Alhamdulillah Bapaknya baik, aku diturunkan di jalan beneran setelah akhirnya aku dititipkan sama temennya yang juga narik angkot G. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih pada Bapak angkot yang entah siapa namanya itu. lalu aku bergegas naik angkot temannya.

“Pak ke klinik Pramita, Jl. Adityawarman?” tanyaku

“Iya mbak klinik Pramita, Jalan Mayjend Sungkono itu.ayo naik”

Walah, di pengumuman benar-benar jalan Adityawarman kok jalan Mayjend Sungkono ya ini.. gimana kalo nyasar. Bapak itu memakai headset di kedua telinganya. Tapi aku memilih untuk mempercayainya. Jika pun salah aku akan tanya orang disana dan naik gojek menuju tempat tujuan. Analisaku saat itu Jl. Mayjend Sungkono =  Jalan dengan nama pahlawan, Adityawarman juga pahlawan, kemungkinan dekat dengan daerah itu. lagipula waktuku semakin mepet.

Sepanjang jalan aku hanya khawatir apakah aku akan sampai ditempat yang benar atau tidak. Tiba-tiba ketika semua penumpang angkot telah turun tersisa si sopir angkot, temannya sopir angkot i orang dan aku bapak itu membuka pembicaraan.

“Kerja diklinik mbak?”

“Nggak Pak mau cek darah”

Di ujung jalan di seberang klinik Pramita. “Itu mbak Klinik Pramitanya nanti nyebarang aja ya.” Melihat kerumunan massa berpakaian Putih-hitam Bapak sopir angkot itu kembali bartanya “oalah mau tes pegawai tho mbak?”

“Iya Pak, Doain ya Pak.” Lagi-lagi aku menghimpun doa. Karena aku tak pernah tahu doa siapa yang akan di kabulkan, doa Ibukukah? Doakukah? Doa temanku yang sholeh/sholehahkah? Atau bahkan doa seorang sopir angkot. Aku hanya ingin meruntuhkan pintu langit dengan doaku.

“Iya mbak semoga diterima ya.”

“Amin.”

Suasana Antrian pada pukul 06.45 WIB
Tepat pukul 06.35WIB aku sudah sampai diklinik Pramita, antrian sudah bejibun seperti ini. Konon wilayah surabaya yang lolos medical check up ini adalah 187 orang, Semarang 213, Jakarta 1000 orang gatau lagi yang lain. Tahap ini masih tersisa 1600an orang lho dari seluruh Indonesia. Hanya doa senjata yang paling ampuh apalagi masalahnya terkait apa yang ada dalam tubuh, berrati seperti apa yang telah kita tabung selama umur kita. Bisa saja kemarin cek tensi normal tetapi pas Medical Check Up (MCU) tensi jadi rendah atau tinggi karena kecapekan. Bisa juga awalnya sudah cek kolestrol normal tapi karena suatu sebab entah diet atau apa malah asam uratnya yang tinggi. Hayoo.... Prinsipku adalah berpasrah sama Sang Pemilik raga ini, setidaknya i have kept my body as long as my age.  Makan sayur, minum susu, makan nasi, minum air secukupnya, meski kadang juga berlebihan semoga tidak membuat raga ini menjadi tersakiti.
Kawan berikut adalah rangkaian MCU di klinik Pramita, Surabaya.


Alur MCU


Ga usah bayangin berapa biaya yang dikeluarkan BI untuk melakukan MCU pada 1600 orang di seluruh Indonesia demi mendapatkan kandidat terbaiknya. Yang terbaik akan datang di waktu yang baik dan yang tepat tak akan datang cepat. Semua berproses kawan, itulah kira-kira pelajaran yang aku ambil dari lamanya proses seleksi ini. Sama halnya dengan perusahaan BUMN atau swasta lainnya barangkali tetapi bisa diterima di BI adalah DAEBAKK!! Banyak Lho yang ikutan PCPM BI ini yang udah kerja di BUMN atau BUMS yang bonafit, but tetep memilih BI entah apa tujuannya. But this is my dream,, im really wanna BI researcher and be advantageous people at least for economics and finance industry.

Kawan ini adalah antrian di dalam lab, ada yang mau ambil tes urine ada yang mau ECG, ada yang baru aja makan. Kebetulan aku datang pukul 06.35 WIB dan dapat antrian nomor 155, tepatnya pukul 13.15 aku baru selesai menjalani seluruh rangkaian pemeriksaan. Nah aku inget terkait masalah gigi Alhamdulillah dokternya ga begitu detail meriksanya cuman suruh mangap sebentar. Tensiku normal 120/80 dengan tinggi 151 cm dan berat 49 Kg, ideal lah klo dari BMI. Yang serem adalah lihat hasil cek darah, urine, Thorax dan ECG karena aku nggak bisa memperkirakan dan mengetahuinya secara kasat mata.
Suasana di dalam gedung setelah pengambilan darah pertama

Antrian Tes Urine dan ECG


Hari berikutnya adalah tes Psikiatri di Aula Singosari, Gd. Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Lantai 5, Surrabaya. Tes dimulai pukul 08.00 WIB. Aku sudah bersiap dari jam 06.30 WIB dari kost Rinda lalu sarab bubur ayam di depan gang kost Rinda. Karena ini hari minggu dan konon ada pasar tumpah aku menolak untuk di anter Rinda, karena takutnya jalannya muter dan Rinda gatau jalan. Akhirnya Gojek adalah alternatifnya. Makan bubur pun selesai, pesan gojek pun sudah. Tapi gojeknya telat huhuhuhuhu.. pake acara nyasa juga driver gojeknya. Sampe kringetan aku nunggunya. Barulah pukul 07.25 an si driver gojek menemukanku.

Alhamdulillah jam 8 kurang dikit aku udah sampai di gedung BI. Alhamdulillah juga drivernya baik mengantarkanku sampe masuk ke pelataran dekat pos satpam. Sepanjang perjalanan menuju BI ini aku ngobrol masalah tesku di BI sama si Bapak Driver gojek ini. Entah kenapa bapak itu tanya-tanya dengan ramahnya tentang tes Bi, lagi-lagi aku berfikir, Ini orang apa Malaikat ya?  Di akhir perjumpaan kami aku pun kembali menghimpun doa dari Bapak Driver gojek itu.

Tau nggak kawan, begitu aku masuk ruangan, aula itu hampir penuh sudah. Tersisa 2 deret kursi bagian belakang. Dengan santainya aku masuk ruangan itu dengan meneneng tas ransel warna hitam dan sebotol air mineral menuju kursi belakang dan tersorot ratusan bola mata peserta tes. Bak berjalan di atas catwalk,, WEW...

Tes yang diujikan pada kesempatan kali ini adalah MMPI-2. Ada 567 pernyataan yang harus dijawab semua dengan waktu maksimal 2,5 jam. Kira-kira beberapa pernyataanya seperti ini
  1.  Saya menyayangi ibu (almarhumah Ibu) saya
  2. Saya pernah dikhianati dalam hal cinta
  3. Saya merasa kesepian di tengah keraimaian
  4. Saya pernah mempunyai keinginan untuk bunuh diri
  5. Saya merasa bisa melihat roh jahat sedangkan orang lain tidak
  6. Saya pernah mendengar suara aneh yang tidak didengar orang lain ketika di keramaian
  7. Saya selalu menggunakan alkohol ketika saya dalam masalah
  8.  Saya menyukai bunga
  9. Saya suka pekerjaan berbau teknik
  10. Saya suka bicara sendiri
Ya gitu-gitu deh, ga  mungkin hapal aku 567 pernyataan. Ngerjain aja rasanya tangan ini gempor arsir-arsir, leherku kaku pundakku pegal-pegal semua. Huaah begitulah rasanya mengerjakan MMPI-2. Terkadang di beberapa pertanyaan aku sempat berbicara sendiri juga, “saya suka bicara sendiri” walaupun aku buletin di kolom tidak dalam hati aku bilang gini “Tanaman depan rumah aja gue ajak bicara wkwkkw”.

Begitulah gambaran tes kesehatan dan kejiwaan PCPM 32 BI 2016 yang aku alami. Pada saat menulis tulisan ini aku masih dalam tahap menunggu penguman hasil tes ini. Pengumumannya kira-kira minggu ke 2 atau nggak minggu ke 3 bulan November ini. Mohon doanya ya semua doakan  saya agar bisa menjadi pegawai Bank Indonesia yang Amanah, Jujur, Bermanfaat untuk negeri ini, untuk agama saya, untuk sesama dan juga untuk keluarga baik itu di dunia maupun di akhirat serta untuk orang-orang yang kurang beruntung semoga bisa membantu mereka. Amin.

Semoga ALLAH masih memberi saya umur untuk menulis pengalaman tes PCPM 32 BI 2016 ini dikemudian hari. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

JALAN PANJANG PCPM BANK INDONESIA 32, SEBUAH PETUALANGAN (PART 1)

Bekerja di Bank Indonesia siapa sih yang nggak mau?? Apalagi salah satu impian aku adalah menjadi penelitinya BI seperti yang ditulisan aku sebelumnya. PCPM BI 32 diadakan di tahun 2016 dengan assesornnya PPM Manajemen. Sebelum aku cerita langkah panjang PCPM BI aku kali ini aku mau cerita sekilas yang aku tahu tentang PCPM BI. PCPM merupakan program pengembangan yang diberikan kepada calon pegawai yang dipersiapkan secara khusus untuk menjadi kader pimpinan Bank Indonesia di masa mendatang, melalui penguatan kompetensi teknis dan perilaku sesuai job family, internalisasi nilai-nilai strategis dan pengembangan kapasitas kepemimpinan pegawai. Program ini tidak setiap tahun dibuka, ada yang bilang 2 tahun sekali ada yang bilang 3 tahun sekali ada yang bilang juga tergantung kebutuhan BI. Pada PCPM BI tahun ini (2016) ada 5 bidang yang dibuka yaitu Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), Moneter, market, Sistem pembayaran dan pengedaran Uang rupiah, dan enabler. Adapun pembagian kerja masi...

Voucher Sodexo Bisa Digunakan Dimana Aja? Disini aja!

          Saat ini memberikan hadiah pada rekan atau kolega tak harus barang. yang sedang trend saat ini adalah memberikan gift voucher. Dimana voucher ini bisa digunakan sebagai pengganti uang tunai. saya ingin berbagi pengalaman tentang sodexo gift pass. Saya mendapatkan voucher sodexo ini dari survey online. Penukaran poin pada survey tersebut saya tukarkan dengan voucher sodexo. awalnya saya juga bingung mau digunakan dimana voucher ini. Jika kita mendapatkan voucher MAP, carrefour, Mc Donald kan sudah pasti kita bisa menggunakannya di outlet tersebut. Nah, gimana dengan vocher sodexo? Apakah kamu termasuk yang mendapatkan voucher Sodexo? dan bingung gift pass sodexo mau digunakan dimana? nggak usah bingung banyak outlet di Indonesia yang bisa digunakan untuk penukaran Voucher Sodexo. Sebelumnya kita bahas dulu, Apa itu Sodexo gift pass? Sodexo adalah bentuk voucher belanja dengan nominal tertentu yang dikeluarkan oleh Sodexo Motivations So...