Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

PENGARUH NILAI BUDAYA ETNIS SUKU MADURA TERHADAP NILAI KEWIRAUSAHAAN

Pulau madura merupakan pulai miskin di negara republik Indonesia. Tanahnya yang kurang subur menjadikan kebanyakan suku madura tidak tinggal di daerahnya. Mereka lebih memilih untuk merantau demi mencari nafkah daripada berdiam diri di daerah. Mereka suka berdagang  dan merupakan golongan dominan di pasar-pasar. Selain itu, banyak juga yang bekerja sebagai  nelayan ,  buruh , serta pengumpul  besi  terpakai dan rongsokan, antara lain.serta beberapa ada yang berhasil menjadi,Tekonokrat,Biokrat,Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer. Keberhasilan lain dari perantau Madura secara ekonomik yang ditandai dengan tingkatan kehidupan yang lebih baik daripada rata-rata tingkatan kehidupan penduduk asli sudah secara umum diakui karena keuletan orang Madura dalam mencari nafkah. Keuletan ini merupakan manifestasi dari ungkapan kar-karkar colpe’ yang dipegang teguh oleh orang Madura dalam mencari nafkah. Selain itu, suku madura merupakan suku yang agamis, sehingga mereka hidup dalam tata at

Perbandingan Keadilan Sosial Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam

Konsep Keadilan Sosial Ekonomi Konvensional Dalam ilmu ekonomi kesejahteraan modern berlaku prinsip paeto optimum yang artinya suatu kondisi ekonomi disebut efisien jika dan hanya jika, peningkataa kesejahteraan seseorang tidak akan merugikan orang lain. Kriteria ini tidak sama artinya dengan suatu tindakan pendistribusian kembali atas sumber daya yang ada kepada konsumen, tetapi kriteria ini digunakan untuk menilai tingkat efisiensi. Itu artinya jika kita terus menerus meningkatkan efisiensi, disisi lain akan ada orang – orang yang dirugikan atas kenaikan efisiensi tersebut. Berlaku juga sebaliknya jika kita mengutamakan keadilan, disisi lain tingkat efisiensi suatu kegiatan akan menurun. Inilah yang menyebabkan trade off antara efisiensi dan keadilan. Efficiency (Efisiensi) adalah perbandingan antara input dan output, di mana input digunakan setepat dan sebaik mungkin untuk memperoleh output yang terbaik. Suatu organisasi dapat dikatakan efisien apabila: 1.       Menghasilkan

Low Cost Green Car (LCGC) Kebijakan dalam Negeri, ladang Uang Luar Negeri

Jika kita lihat dari sisi ekonomi keberadaan LCGC di Indonesia bukanlah suatu sektor yang dapat memulihkan kondisi sektor Rill di Indonesia. Pasalnya, produsen- produsen mobil LCGC merupakan produsen asing sedangkan kita tahu dengan jumlah penduduk Indonesia yang mancapai 280 juta jiwa merupakan sasaran pasar yang strategis bagi para produsen asing. Bahkan untuk mendukung pertumbhan ekonomi Indonesia keberadaan LCGC ini mewajibkan penggunaan komponen dalam negeri sebesar 40% pada tahun pertama dan 80% pada tahun kelima serta bahan bakar yang digunakan adalah sejenis pertamax. Sedangkan banyak sekali masalah yang belum teruraikan di tanah air ini, menurunnya tingkat inflasi, melambungnya harga pangan, langkanya kedelai sampai pada permasalahan impor daging. Jika kita menyetujui kebijakan LCGC ini, kita harus melihat terlebih dahulu bahwasannya Indonesia saja masih mengimpor BBM dari luar negeri. Untuk itu, transaction cost dan permintaan BBM akan semakin melonjak, begitu pula kemace